Top Picks
Bupati Mengharapkan Agar Usulan Skala Prioritas Lebih Diutamakan FITerasi, Badan Sehat Kerja Tidak Terhambat Cari Bibit Unggul Untuk PON 2024, Pemprov Kaltim Gelar Kejuaraan Sepak Bola Wanita Jelang Idulfitri, Polda Kaltim Dirikan 67 Pos Pengamanan Gelaran Olahraga Sepakbola di Kutim , Mendapat Apresiasi DPRD Masyarakat Diharap Segera Migrasi Ke TV Digital

Warga Bajau Berau Lestarikan Tradisi Mag'Jamu

FOKUSKALTIM, BERAU - Miniatur perahu layar berwarna kuning dilarung ke laut lepas diiringi dengan perahu-perahu nelayan Kampung Tanjung Batu, Kecamatan Pulau Derawan, Kamis (31/10/2024). Kegiatan itu merupakan rangkaian upacara adat warga Bajau. Upacara itu pun dipercayai sebagai upaya dalam menghilangkan penyakit. Tradisi ini merupakan rangkaian kegiatan budaya yang dikenal masyarakat suku Bajau dengan sebutan Mag’jamu.

Tradisi Mag’jamu ini merupakan warisan leluhur suku Bajau yang dilaksanakan setiap tahun. Dilaksanakan selama tiga hari penuh. Diawali dengan persiapan, kemudian malam kedua adalah utasan atau pengobatan.

Selanjutnya di hari ketiga sekaligus puncak kegiatan dengan melarung miniatur perahu. Dalam bahasa Bajau disebut juga Bekpakan Lahat. Miniatur perahu ini merupakan lambang kampung. Dilepasnya perahu ini dengan tujuan penyakit di kampung ikut terbuang ke laut.

Kegiatan sarat nilai spiritual ini dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Berau, Ilyas Nasir yang mewakili Pjs Bupati Berau, Sufian Agus, anggota DPRD Kaltim, Makmur HAPK, tokoh masyarakat serta adat dan ratusan masyarakat Tanjung Batu.

Khasanah budaya ini pun dimaknai juga sebagai sarana dalam mempererat tali silahturahmi antar masyarakat. Termasuk mengenalkan kepada generasi muda.

Tradisi yang masih dipertahankan hingga saat ini pun mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Berau. Dengan banyaknya nilai-nilai budaya yang terkandung didalamnya menjadikan kegiatan ini menjadi bagian dalam promosi pariwisata daerah.

“Prosesi ini juga menjadi salah satu daya tarik pariwisata di Kabupaten Berau. Tidak semua daerah memiliki budaya semacam ini sehingga mereka yang ingin melihat dan menyaksikan langsung prosesi Mag’jamu harus datang ke Kampung Tanjung Batu,” ujar Ilyas.

Sebagai pintu gerbang pariwisata bahari, kekayaan budaya ini harus dipertahankan dan dimunculkan. Dikemas dengan menarik untuk mengundang perhatian dari wisatawan. "Pemerintah selalu memberikan dukungan penuh dalam promosi budaya ini," katanya. (*/adv)

Baca Juga