
fokuskaltim.com - Keberadaan objek wisata air terjun di beberapa wilayah di Kaltim mayoritas berada di dalam hutan dan memiliki akses yang tidak mudah dilalui, namun hal tersebut malah menjadi kepuasan tersendiri bagi wisatawan.
Dari akses yang harus ditempuh dengan berjalan kaki, bahkan hingga memakan waktu berjam-jam. Kemudian jalan yang masih setapak, tanah liat, ladang, hingga tebing. Dengan keadaan itu, beberapa wisatawan mengulas perjalanannya, dan banyak yang menyoroti keamanan.
Seperti air terjun di Kabupaten Kutai Barat dan Paser. Untuk menuju ke sana, para pengunjung harus memiliki tenaga yang ekstra dan persediaan yang cukup karena tidak bisa dijangkau menggunakan kendaraan.
Selain itu, aksesibilitas wisata tersebut belum ada lantaran tidak ada pihak ketiga yang mengelola. Lokasi air terjunnya di dalam hutan memiliki medan begitu terjal. Sehingga pemerintah setempat belum menjadikan itu sebagai prioritas pengembangan ekowisata.
Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim Restiawan Baihaqi menyarankan kepada wisatawan untuk menilik wisata unggulan yang ada di Kaltim, yang sudah dijamin keamanannya.
Apabila tujuan tersebut mengarah pada air terjun, Baihaqi menyebut wisata unggulan dan masuk dalam rekomendasi untuk keluarga maupun bersama teman. Salah satunya di wisata air terjun di Desa Kedang Ipil, Kabupaten Kutai Kartanegara.
"Karena tempat ini sudah dikelola Pokdarwis Dewi Karya, yang mana ada fasilitas yang tersedia untuk menjamin keamanannya. seperti parkir dan jalan setapak yang terus diperbaharui," ungkapnya.
Di lokasi air terjun tersebut juga tersedia tali yang memanjang ke bawah. Dengan tujuan pengunjung tidak terbawa oleh arus dan juga bisa menjangkau bebatuan lain yang ada di atasnya. Tak hanya itu, dalam waktu tertentu ada pertunjukan silat kuntau, tari pupur beluluh, dan kerajinan anyaman.
"Di sana sudah lengkap. Ada homestay, kios kuliner, dan lainnya. Dengan begitu wisatawan tak perlu khawatir kalau mau mencari tempat wisata air terjun," ujarnya. (Adv)