Top Picks
Jelang Hari Jadi Berau, Warga Talisayan Gelar Tradisi Tulak Bala atau Buang Nahas Hadi: Kalau Begitu Dari Awal Jangan Jadi PNS Jelang Idul Fitri, Penumpang Bandara APT Pranoto Naik 30 Hingga 40 Persen Festival Mahakam 2023 “Nusantara Art and Culture” Resmi Digelar Sumber Perekonomian, Dispar Kaltim Fokus Bangun Ekowisata dan Ekraf Hasanuddin Mas’ud Ikuti Upacara Memperingati Hari Ulang Tahun ke-62

Survei LSI Strategi Jelang Pilkada: Lapangan Kerja Sulit hingga Politik Dinasti

Fokuskaltim.co - Lembaga Survei Indonesia (LSI) Strategi merilis hasil survei tentang persepsi masyarakat menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) tahun 2020, Minggu 1 Desember 2019.

Dalam rilis bersama pers di Hotel Royal Victoria Sangatta pagi tadi, LSI Strategi menjabarkan sejumlah penilaian responden terhadap isu sosial politik yang seringkali muncul dalam kontestasi pilkada.

Di antara isu lokal, responden menilai sulitnya mencari lapangan pekerjaan sebagai masalah khusus paling penting di Kabupaten Kutim. Hasil survei LSI Strstegi menunjukkan angka mencapai 23,9 persen.

"Untuk masalah khusus paling penting di Kutim, susah mencari lapangan kerja paling tinggi 23,9 persen. Kesulitan ekonomi berada di posisi ke dua dengan jumlah 20,2 persen," ucap Direktur LSI Strategi Fawzi Rahcman.

Sedangkan muncul pula isu jaminan sosial terkhusus naiknya iuran BPJS Kesehatan berada di urutan ketiga dengan jumlah 8,0 persen. Selain itu, terdapat pula isu dinasti politik di tengah masyarakat sebanyak 4,5 persen.

Survey LSI Strategi kali ini juga memaparkan sejumlah nama yang digadang kuat bersaing dalam Pilbup Kutim tahun 2020. Kebanyakan nama merupakan politisi yang telah cukup lama berkarir di Kutim. Namun, tampaknya pilkada mendatang akan lebih dinamis kendati hadirnya sejumlah figur lokal baru.

Dijelaskan, survei yang dilakukan bersifat netral, dengan mengambil sebanyak 440 responden yang tersebar di 18 Kecamatan Kutim. Metode survei menggunakan wawancara terbuka yang dilakukan petugas survei dengan sistem acak.

"Pengumpulan data dilakukan dari tanggal 16 sampai 31 November, dengan metode sampling random. Untuk margin error kurang lebih 4,8 persen," jelas Fawzi. (*)

Jurnalis: Ardan Ahmad

Baca Juga