FOKUSKALTIM.CO - Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim), Agusriansyah Ridwan menginginkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) segera terealisasi bahkan menjadi kenyataan.
Ketua Bapemperda DPRD Kutim itu pun mengikuti rapat koordinasi dan kunjungan pemerintah daerah di Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan. 4 Juni 2021.
“Menindaklanjuti persoalan KEK MBTK seperti investasi terkait sewa dan analisis mengenai dampak lingkungan dan tata ruang rencana pengembangan pembangunan di Kawasan KEK MTBTK,” jelasnya.
Sebagai informasi, KEK MBTK ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 2014. Kawasan ini kaya akan sumber daya alam terutama kelapa sawit, kayu dan energi didukung dengan posisi geostrategis yaitu terletak pada lintasan Alur Laut Kepulauan Indonesia II (ALKI II). ALKI II merupakan lintasan laut perdagangan internasional yang menghubungkan Pulau Kalimantan dan Sulawesi, serta merupakan jalur regional lintas trans Kalimantan, dan transportasi penyeberangan ferry Tarakan-Tolitoli, dan Balikpapan-Mamuju.
KEK MBTK diharapkan dapat mendorong penciptaan nilai tambah melalui industrialisasi atas berbagai komoditi di wilayah tersebut. Berdasarkan keunggulan geostrategis wilayah Kutai Timur, KEK MBTK akan menjadi pusat pengolahan kelapa sawit dan produk turunannya, serta pusat bagi industri energi seperti industri mineral, gas dan batu bara.
Agusriansyah dalam hal ini menyatakan, terus mengawal dan memberikan masukan kepada pemerintah daerah, baik Pemprov Kaltim maupun Pemkab Kutim.
“Agar ada progress pergerakan KEK MBTK pada awal tahun 2022, aktivitas ekonomi dan industri hilirisasi dan aktivitas kepelabuhanan berjalan demi komitmen untuk meningkatkan perekonomian daerah dan mensejahterakan masyarakat untuk semua terwujud,” jelasnya. (Adv).