Top Picks
Dana Bagi Hasil Salah Satu Penyumbang Terbesar PAD Kutim Yang Tahun Mengalami Peningkatan Senilai 237 Miliar Kerawanan Sosial Masyarakat Jadi Topi Pada Rakor Forkopimda Kutim Rawan Penyebaran, Kidang Minta Perusahaan Daftarkan Pekerja Vaksinasi Covid-19 Perpustakaan Kaltim Bakal Buat Ruangan Khusus untuk Naskah Kuno Soroti Pembangunan Bandara Meloy, DPRD Kutim Nilai Perusahaan Kurang Perhatian terhadap Warga Setempat Sidang MK: KPU Berau Bantah Pembukaan Kotak Suara Tidak Sesuai Aturan

Banjir Karena Curah Hujan Tinggi dan Sungai Meluap

Hujan yang mengguyur Kabupaten Kutai Timur mengakibatkan air sungai meluap di berbagai kecamatan.Kecamatan Muara Ancalong menjadi salah satu wilayah di Kutim yang turut dilalui sungai sehingga permukiman penduduk yang berada di bantaran sungai ikut terendam.

Hal itu disampaikan Yan, Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim). Adapun dirinya mendapat informasi dari beberpa sumber yang berada dititik banjir .

"Banjir berasal dari hulu Sungai Kelindjau dan Wahau, jadi 8 desa kebanjiran," kata Yan, Sabran saat dikonfirmasi melalui telpon, beberapa waktu lalu.

Dari informasi yang ia dapat dari warga, kedelapan desa yang terendam banjir adalah Desa Gemar Baru, Kelinjau Ilir, Kelinjau Ulu, Long Nah, Long Tesak, Muara Dun, Senyiur, dan Teluk Baru. Ketinggian air yang membanjiri delapan desa memiliki ketinggian bervariasi, mulai dari 10 hingga 50 centimeter.

Namun, terdapat satu desa yang turut mendapatkan dampak banjir sebab akses keluar-masuknya terputus, yakni Desa Long Poq Baru. "Satu desa tidak terendam karena lokasinya berada di pegunungan, tapi terdampak juga karena akses jalannya terputus akibat banjir," ucapnya.

Baca Juga