Top Picks
Sri Wartini Hadiri Rapat Koordinasi Penyusunan Rancangan Awal RPJPD Mager! Kurang Gerak Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Tidak Menular Melalui Buku Anak Dapat Mengenal Dunia Luar Program Sertifikasi Tanah Wakaf Tekan Angka Pengangguran, Legislatif Dorong Pemberdayaan UMKM Kasmidi Harap Rapat Kerja II KKP Kutim Lahirkan Program Positif, Sinergi dengan Pemerintah

Pelantikan PIM, Hadi: Perempuan Harus Miliki Kemandirian

fokuskaltim.co - Memasuki tahun keempat mendampingi Gubernur H Isran Noor, Wakil Gubernur  (Wagub) Kaltim H Hadi Mulyadi kian identik dengan pantun-pantun petuah dan komedinya. 

Salah satu pantun yang jarang dilewatkan, khususnya saat peserta acara didominasi kaum  ibu adalah "Pantun Burung Punai". 

"Burung pipit lain lah punai, burung punai di atas kumpai. Bila baduit bini beranai, kedada duit bini bemamai," ucap Wagub Hadi Mulyadi saat memberi arahan kepada jajaran DPD Perempuan Indonesia Maju (PIM) Provinsi Kalimantan Timur Periode 2022-2027 yang baru dilantik di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Jumat (10/6/2022).

Pantun ini lanjut Wagub Hadi bersesuaian dengan semangat organisasi Perempuan Indonesia Maju terkait kemandirian. Bahwa setiap perempuan Indonesia harus memiliki kemandirian dan tidak selalu bergantung kepada pasangan atau suami. 

Menurut Wagub, perempuan Kaltim juga harus mandiri dan terbuka kesempatan untuk berkiprah dalam berbagai ruang pembangunan, sekaligus membantu peningkatan kesejahteraan keluarga.

Pemprov Kaltim selama kepemimpinan Gubernur Isran Noor dan Wagub Hadi Mulyadi juga memberikan peran luar biasa kepada perempuan. Selain 11 posisi eselon 2 dipercayakan kepada perempuan, posisi ASN tertinggi yakni Sekretaris Daerah Provinsi, pun diamanahkan kepada perempuan yakni Sri Wahyuni. Hal ini juga sesuai dengan misi pertama visi Kaltim Berdaulat 2019-2023.

"Terpenting, tidak meninggalkan kewajiban dan peran sebagai ibu rumah tangga," pesan Wagub Hadi.

Sebelumnya,  Ketua DPD PIM Provinsi Kaltim Hj Norhasanah mengatakan kemandirian itu sangat penting agar setiap perempuan di Kaltim tidak selalu bergantung kepada para suami.  

Dia pun mengutarakan anekdot baru untuk KDRT yang biasanya adalah kekerasan dalam rumah tangga.

"Kalau di PIM, ada juga KDRT. Bukan cuma kekerasan dalam rumah tangga, tapi kedada duit ribut terus," kata Norhasanah. (ADV/KOMINFOKALTIM)

Baca Juga