
Fokuskaltim.co – Kepala Bidang Penyelenggaraan E- Government Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bontang, Taufiqurrakhman mengatakan ada beberapa warga yang menolak pemasangan wireless fidelity (Wifi) gratis. Warga beralasan, pemasangan wifi akan menimbulkan keramaian di lingkungan tempat tinggalnya.
“Ada warga yang menolak pemasangan wifi, mereka beralasan akan menimbulkan keramaian dengan banyaknya anak-anak yang akan bermain game online di lokasi tersebut,” tutur Taufiqurrakhman saat konferensi pers di gedung Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Kota Bontang pada, Minggu (24/10/2021)
Dikatakan Taufikqurrakhman, selain takut menimbulkan keramaian. Ada pemahaman dari masyarakat jika program pemasanagan wifi semuanya gratis termasuk listrik. Ia mencontohkan saat pemasangan di fasilitas pos ronda ada penolakan mengambil aliran listrik dari pos ronda.
“Beberapa masyarakat menolak kalau kita pasang di situ (pos ronda). Ini agak ironis karena itu cuma berapa sih (aliran listrik yang digunakan), memang setiap pemasangan di fasilitas umum kita memerlukan aliran listrik yang 24 jam,” ucapnya.
Kini Diskominfo Kota Bontang masih melakukan sosialisasi atas program wifi gratis tersebut. Terkait keresahan masyarakat yang menjadi kendala, pemerintah berencana mengundang semua pihak yang terlibat baik dari masyarakat, RT dan kelurahan hingga dinas terkait.
"Agar ada solusi. Pada akhirnya program ini kan untuk masyarakat juga, dimanfaatkan warga," ujarnya.
Sebelumnya Pemkot Bontang meluncurkan program wifi gratis atau “Bontang Bebas Kuota”pada, Kamis 21 Oktober 2021 di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota Bontang. Program tersebut merupakan janji politik pasangan Basri Rase – Najirah selaku Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang.
Wifi gratis tersebar sebanyak 251 titik untuk 15 Kelurahan di Kota Taman. Dengan radius jangkauan dari titik lokasi wifi maksimal 30 meter.(*)