Top Picks
Ikut Arahan Pusat, Kutim Larang Mudik dan Takbiran Keliling Paripurna Ke-21 tentang Penutupan Masa Sidang II dan Pembukaan Masa Sidang III DPRD Kutim Masyarakat Diharap Tidak Malu Daftarkan Keluarga Disabilitas Ke Disdukcapil Terima Kunker KPID Kaltim, Filterisasi Berita Dan Siaran Elegal Jadi Topik Bahasan Peringati Hari Pahlawan, Ketua DPRD Kutim Joni Ajak Masyarakat Teladani Semangat Para Pahlawan Terdahulu Disdikbud Kutim Gelar Seleksi Penilaian Hasil Karya Kreatifitas Untuk Ajang FLS2N Tahun 2023

Damayanti Soroti Krisis Air Bersih di Balikpapan

fokuskaltim.com - Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Damayanti, menyuarakan kekhawatirannya terhadap keterbatasan pasokan air bersih di Balikpapan. Di hadapan awak media, politisi PKB ini menekankan pentingnya keterlibatan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam menyelesaikan persoalan Sungai Wain yang hingga kini terhambat oleh statusnya sebagai hutan lindung.

 


Permasalahan air bersih di Kota Balikpapan semakin mendesak seiring pertumbuhan penduduk dan pembangunan kota. Damayanti menyebut bahwa krisis air bersih telah membatasi laju pembangunan di kota yang dikenal dengan julukan “Kota Beriman”.

 

“ini kita di Balikpapan ini termasuk kekurangan air. Di sisi lain, perkembangan kota juga sangat terbatas karena masalah air ini,” ujar Damayanti saat ditemui di Gedung DPRD Kaltim.

 

Sungai Wain, yang selama ini dikenal sebagai kawasan konservasi penting, dinilai memiliki potensi besar sebagai sumber air baku. Namun, pemanfaatannya tersendat karena terganjal masalah perizinan akibat statusnya sebagai hutan lindung. “Sekali lagi, itu terkendala karena perizinan, karena masuk hutan lindung. Ini kan agak repot,” ungkapnya.

 

Dilema yang dihadapi cukup kompleks: di satu sisi, masyarakat membutuhkan air bersih sebagai kebutuhan dasar, sementara di sisi lain, ada kekhawatiran akan rusaknya ekosistem hutan dan habitat satwa jika kawasan ini dibuka untuk pembangunan instalasi air.

(Adv/DPRDProvKaltim)

Baca Juga