
Fokuskaltim.com – Hingga kini progres pembangunan Pelabuhan Kenyamukan belum rampung. Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim) Novel Tyty Paemobonan mendesak pembangunan tersebut harus rampung pada tahun 2025 mendatang. Sebab kebutuhan infrastruktur tersebut, dinilai sangat mendesak demi meningkatkan daya saing daerah optimalisai rantai logistik.
Novel menjelaskan bahwa pendanaan proyek ini merupakan hasil kerja sama antara pemerintah daerah dan DPRD, dengan peluang dukungan dari sumber eksternal. Menurutnya, pelabuhan ini tidak hanya sekadar fasilitas transportasi tetapi juga solusi untuk menekan biaya logistik yang selama ini menjadi tantangan besar bagi pelaku usaha di Kutim.
“Pembiayaan Pelabuhan Kenyamukan adalah hasil pembahasan bersama. Dengan anggaran ini, kita berharap pelabuhan dapat mengurangi biaya angkut, meningkatkan arus barang, dan membawa manfaat ekonomi lainnya bagi Kutim,” tuturnya.
“Kunjungan lapangan ini penting untuk mengetahui kondisi di lapangan, baik dari sisi laut maupun darat. Kami ingin memastikan pelabuhan ini siap menjadi pusat logistik yang andal,” kata Novel.
Salah satu visi besar DPRD Kutim adalah menjadikan Pelabuhan Kenyamukan sebagai bagian dari program Tol Laut, yang dirancang untuk menghubungkan wilayah-wilayah strategis di Indonesia dan menurunkan biaya distribusi. Novel menyebut, dengan dukungan dari pemerintah pusat, pelabuhan ini dapat memainkan peran penting dalam sistem logistik nasional.
“Jika Kenyamukan menjadi bagian Tol Laut, distribusi kebutuhan pokok dari Pulau Jawa ke Kutim akan lebih cepat dan murah tanpa harus transit di pelabuhan lain. Ini tentu saja akan menekan harga barang dan meningkatkan daya saing,” jelas Novel.
Novel menambahkan, keberlanjutan program Tol Laut di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto sangat diharapkan agar Pelabuhan Kenyamukan bisa menjadi salah satu pelabuhan strategis yang terhubung secara nasional. Namun, untuk mencapai standar tersebut, perlu ada koordinasi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah.
“Pembangunan ini harus dilakukan secara menyeluruh, mencakup infrastruktur laut dan darat. Hanya dengan begitu, pelabuhan ini bisa menjadi penggerak ekonomi yang efektif,” pungkasnya. (adv)
views 489