Top Picks
HUT Bhayangkara Ke 76, 700 Lebih Riders Jajal Jalur Adventure Kutim Memasuki Musim Kemarau 2022, Daerah di Kaltim Diperkirakan Bersifat Normal HUT Bhayangkara ke 76, Joni Apresiasi Dedikasi Tinggi Polres Kutim Pemkab Kutim Dorong Pengelolaan Bank Sampah, Ubah Pola Kebiasaan hingga Daur Ulang Ketua DPRD Jimmi Tegaskan Pokir Dewan Periode 2019-2024 Tidak Hilang Negeri dan Swasta Sama, Negara Harus Hadir

Gedung SMPN 1 Sangkulirang Ambruk Tertimpa Pohon

Fokuskaltim.co - Sebuah Pohon besar tumbang dan menimpa gedung SMPN 1 Sangkulirang, Kecamatan Sangkulirang, Kutai Timur (Kutim). Itu diduga karena angin kencang yang melanda daerah itu pada Kamis (20/2/2020) sore kemarin.

Akibatnya, dua ruangan di sekolah itu silaporkan rusak parah. Dinding, lantai dan atapnya ambruk tertimpa pohon yang roboh di sekitar sekolah itu.

Ambruknya bagunan sekolah itu mengundang perhatian banyak pihak. Warga yang prihatin melaporkan kejadian tersebut, bahkan di media sosial. Mereka memposting gambar gedung sokolah yang dalam kondisi ambruk itu di sejumlah grup facebook yang ada di Sangatta.

Terkait kejadian itu, Nurul salah satu warga setempat memberikan penjelasan. Dituturkannya, kondisi Sekolah SMPN 1 Sangkulirang memprihatinkan hingga membutuhkan perhatian dan rehabalitasi.

Dia mengatakan, lantai dan dinding sekolah itu sejatinya sudah bertahun-tahun rusak karena bangunan sudah sangat tua, ditambah lagi ada akar pohon keluar dari dalam tanah merusak lantai keramik.

Kerusakan sekolah, lanjut dia, pun di perparah dengan adanya pohon tumbang dari luar pagar gedung yang menimpa bangunan kelas 8A. Meskipun upaya penebangan pohon disekitar sekolah tersebut selalu dilakukan.

“Tapi angin kemaren sore lebih kencang ke hulu akhirnya mengarah ke bangunan sekolah, yang karena memang sudah mengkhawatirkan bangunan sekolah yang sebelumnya memang sudah rusak sejak lama,” terangnya.

Adapun kerusakan bangunan sekolah tersebut  disebutkan berada di deretan Laboratorium.

“Sudah ada lima ruangan yang tidak bisa dipakai. Sudah dua kelas yang ke aula untuk belajar di karena kan dua kelas tersebut rusak berat,” jelas Nurul.

Nurul mengaku, laboratorium sekolah itu sudah lama tidak bisa dipakai lagi. Beberapa ruang sekolah itu juga sudah rusak parah. Bangunan yang baru cuma musholla dan kantor.

“Ruangan lainnya sangat perlu pembangunan baru dari pemerintah dan dinas yang terkait,” pungkasnya. (*).

Baca Juga