Top Picks
Dispora Kaltim Persiapkan Atlet untuk Pornas Korpri 2025 Pelatihan Dasar Pemandu Wisata Resmi di Tutup, Kepala Dinas Dispar Kutim, Harap Dengan Ilmu Baru Bisa Meningkatkan Pariwisata di Kutim Desa Senambah Sudah Mendapatkan Layanan Air Bersih Cabor Panahan Kaltim Siap Berlaga di PON Aceh-Sumatera Halal Bihalal Keluarga Besar Sangatta Utara, Bupati Ardiansyah Mempererat Silaturahmi Insyah Allah Dosa Kita Diampuni Allah SWT Pelaku Pembobol Bank Muamalat Sangatta : Menyesal Sama Malu Pak

Literasi Jadi Alat Maksimalkan Kualitas SDM Indonesia

fokuskaltim.co - Memaksimalkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) masih menjadi pekerjaan rumah di sebagian besar daerah di Indonesia dan literasi menjadi salah satu alat untuk mewujudkannya.

Demikian disampaikan oleh Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim, saat memberikan sambutan mewakili Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi pada kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) untuk Kesejahteraan yang juga dirangkaian dengan Festival Literasi secara hibrida, Senin (20/3/2023).

“Indeks literasi sangat erat dengan kualitas SDM dan itu sangat dibutuhkan,” ucapnya.

Kegiatan PILM dan Festival Literasi ini merupakan salah satu solusi dalam pemecahan masalah akan rendahnya keinginan seseorang terhadap pentingnya literasi dari mencari, memahami, mengevaluasi secara kritis, dan mengelola informasi menjadi pengetahuan yang bermanfaat untuk pengembangan kehidupan pribadi dan sosial.

“Penyelenggaraan PILM Provinsi Lampung dan Festival Literasi Tahun 2023 ini, merupakan langkah positif bersama yang strategis, dalam upaya membangkitkan gairah kompetisi di tengah masyarakat untuk dapat terus berkembang, baik di tengah masyarakat umum maupun pemerintah,” ungkapnya.

Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Muhammad Syarif Bando, menambahkan bahwa tujuan dari diadakannya kegiatan ini ialah untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia melalui transformasi perpustakaan dengan kolaborasi yang melibatkan seluruh stakeholders.

Mengingat permasalahan yang dihadapi yakni kurangnya bahan bacaan, Kepala Perpusnas mengajak seluruh civitas akademika dan pemerintah daerah untuk menghasilkan buku-buku ilmu terapan tentang potensi sumber daya alam, sejarah, pariwisata, dan kuliner, yang bermanfaat bagi masyarakat terutama di daerah pedesaan dan 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal).

“Saya mengajak perguruan tinggi untuk menulis hasil risetnya guna memperbanyak buku-buku ilmu terapan bagi masyarakat karena mereka membutuhkan itu untuk memulai usaha mikro mereka sendiri,” ajaknya.

Sebagai contoh konkrit yang hadir pada kegiatan tersebut seorang Pengusaha Pisang Goreng Beku Shamiya, Mulyadi Alkhafi, membagikan kisahnya memulai usaha yang tidak dari 0, bahkan minus karena memiliki tanggungan yang harus dilunasi.

Dalam menjalani bisnis, seseorang harus memiliki keinginan untuk belajar agar tidak tertinggal karena dewasa ini, perkembangan dunia bisnis berjalan sangat cepat. Mulyadi memberikan tipsnya untuk memulai usaha, salah satunya dengan banyak membaca. Selain itu, agar sebuah produk mendapat kepercayaan konsumen, aspek lain yang harus diperjuangkan yaitu legalitas.

“Kami mulai membangun bisnis dari banyak membaca, lalu melihat perkembangan yang ada di suatu daerah, kemudian memperhatikan juga aspek legalitasnya. Dinas-dinas yang ada di Provinsi Lampung sudah berkolaborasi dengan baik untuk memberikan banyak sekali fasilitas bagi bisnis kami. Kesimpulannya adalah dalam berbisnis tidak hanya produk yang enak tapi juga harus ditunjang dengan semua fasilitas pendukung lainnya, contoh seperti adanya sertifikat halal, sertifikat industri rumah tangga, dan lain sebagainya,” kisahnya.

Mulyadi menjadi satu dari banyak masyarakat yang terbantu dari keberadaan literasi dan perpustakaan. Karena awal merintis usaha pisang goreng beku tersebut, dia hanya berdua dengan istrinya, namun sekarang dia mampu memiliki 25 orang pegawai.

Hal tersebut menandakan bahwa sejatinya, literasi memiliki efek positif dalam mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan berkat penciptaan lapangan pekerjaan yang muncul dari kreativitas serta inovasi yang dihasilkan oleh Mulyadi. Sehingga tidak hanya menyejahterakan kehidupan pemilik usaha tersebut, melainkan juga seluruh pegawainya.

Pada kegiatan ini juga dilakukan peluncuran kartu SAKTI yang ditandai dengan penyerahan simbolis kartu anggota Perpusnas atas nama Gubernur Lampung kepada Pemerintah Provinsi Lampung. Lebih lanjut, 1 (satu) unit mobil perpustakaan keliling juga diserahkan oleh Perpusnas kepada Pemerintah Provinsi Lampung. Komunitas penggerak literasi di Provinsi Lampung bernama Rumah Baca Pelangi Senja juga menerima hibah buku sebanyak 50 eksemplar dari Pemerintah Provinsi Lampung. (Adv/DPKKaltim)

Baca Juga