Top Picks
Agusriansyah Apresiasi Pembinaan Pemerintah Daerah Terhadap Dunia Olahraga di Kutim Bentuk Karakter Mental Anak Sejak Dini Tak Terima Upah Cuma Naik 8.000 Rupiah, Karyawan Tambang PT Darma Henwa Lapor ke DPRD Kutim Perpustakaan Keliling DPK Kaltim Kembali Sambangi Para Napi Peringati HANI 2025, DPK Bontang Ajak Masyarakat Kompak Lawan Penyalahgunaan Narkotika Kecamatan Bengalon Memprioritaskan Usulan Peningkatan SDM Tingkat Desa Hingga Kecamatan

Masdari Soroti Maraknya pernyalahgunaan Narkoba Dikalangan Pelajar

Fokuskaltim.co - Banyaknya kasus narkoba khususnya dikalangan pelajar, mendapat perhatian khusus dari kalangan DPRD Kutai Timur (Kutim). Satu di antaranya Masdari Kidang, legislator Dapil Kutim II dari Partai Berkarya.

Menurut Masdari Kidang, persoalan di kalangan pelajar ini lebih kepada pembentukan moral pelajar, yang dipengaruhi tingkat pendidikan di sekolah.

Dirinya prihatin dengan peredaran narkoba yang semakin meluas sampai ke desa-desa dan diperparah sudah mulai menjangkit kalangan anak sekolah.

Dia mencontoh Kecamatan Bengalon yang disebut hampir tiap bulan terdapat kasus penangkapan narkoba di daerah tersebut.

Politisi yang duduk di komisi C ini menyebut, kurangnya sosialisasi dan pemahaman akan bahaya penyalahgunaan narkoba dan obat terlarang lainya secara komprehensif oleh instansi berwenang kepada masyarakat, menjadi salah satu penyebab banyaknya kasus penyalahgunaan barang haram tersebut, terutama di kalangan anak muda,

“Malah yang sering di lakukan saat ini cuma penyuluhan pertanian saja, kalau soal narkoba jarang,“ Sabtu 29/10/2022.

Lebih jauh, peredaran obat-obatan terlarang banyak di temukan kasusnya di Kutim, hal itu di perkuat dengan data yang dirilis oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kalimantan Timur (Kaltim), pada tahun 2021, Kutim menempati urutan pertama pengungkapan kasus narkoba dengan jumlah 256 kasus.

Sehingga diperlukan tugas bersama untuk melakukan pencegahan tidak hanya dari pemerintah dan aparat penegak hukum semata.

“Namun juga dibutuhkan peran serta semua pihak, baik itu tokoh masyarakat, tokoh agama dan juga masyarakat itu sendiri,” ujarnya.

Baca Juga