
Fokuskaltim.com – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kaltim menggelar pelatihan soft skills bagi tenaga kesehatan (nakes) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim), 19–23 Mei 2025. Pelatihan ini diikuti 40 peserta dari Dinas Kesehatan Kaltim, RSUD Abdul Wahab Sjahranie, RSKD Atma Husada Mahakam, hingga RSUD Dr Kanujoso Djatiwibowo.
Salah satu materi disampaikan oleh Fahmy Asa, pranata komputer ahli muda Diskominfo Kaltim, Rabu (21/5). Ia membawakan tema Literasi Digital dan Etika di Media Sosial, dengan menekankan pentingnya pemahaman empat pilar literasi digital versi Kominfo.
Yakni, Digital skills ialah kemampuan menggunakan perangkat keras, lunak, dan sistem operasi, Digital culture ialah sikap berinteraksi di ruang digital dengan menjunjung wawasan kebangsaan, Digital ethicsialah adaptasi, berpikir rasional, serta menjaga etika berinternet (netiket), dan Digital safety ialah kesadaran melindungi data pribadi dan keamanan siber.
Lebih lanjut, ia juga mengingatkan, etika digital di sektor kesehatan sangat krusial.
“Prinsipnya, saring sebelum sharing. Jika menemukan hoaks, bantu klarifikasi atau sebarkan informasi resmi yang dapat meng-counter informasi salah,” ujarnya.
Tak lupa ia menekankan pentingnya mencantumkan sumber referensi, serta memilih diksi positif bebas SARA dalam konten edukasi.
Sebagai catatan, indeks literasi digital Kaltim pada 2022 mencapai 3,62, lebih tinggi dari rata-rata nasional 3,54. Pilar digital ethics mencatat skor tertinggi (3,90), sementara digital safety masih terendah (3,17).
Pelatihan ini diharapkan memperkuat mutu layanan kesehatan dengan membangun lingkungan kerja yang sehat, kolaboratif, sekaligus melek digital. (ADV)
View 513